Hazinul Arsyi Afian (11tahun) anak dari ibu Lisfadliyah dan bapak Indra asal Dusun Sangar Desa Kebunteluk Dalam. mengidap penyakitsejak umur 5 tahun dan pada umur 6 tahun divonis gagal ginjal stadium akhir ( CKD stage V resisten steroid + CAPD) hingga sekarang . 

Sejak awal anak tersebut melakukan Terapi dan kontrol ke RS Muhammadiyah Gresik , kemudian di rujuk RS Ibnu Shina hingga saat ini sudah dirujuk ke RSUD dr Soetomo . 

Di RS Soetomo , pernah telat kontrol karena lokasi pasien pada waktu itu berada di Pulau Bawean karena faktor kekurangan biaya. Bermula dari itu pihak RSUD dr Soetomo dan dokter menyarankan agar pasien tidak boleh tinggal jauh dari RSUD, karena juga harus menjalani cuci darah 2x seminggu selama 3 bulan, dan harus diganti dengan CAPD (Cuci darah mandiri di rumah dengan kontrol 2x seminggu ke RSUD dr Soetomo Surabaya selama beberapa tahun hingga sekarang, tentunya dengan segala komplikasi karena selang yg menjulang dari perutnya . 

Sekarang ini ada kendala dimana selang CAPD pasien menginfeksi usus buntunya , hingga menjalani oprasi besar untuk mengangkat usus buntu yg sudah pecah terinfeksi dan pelepasan CAPD . semua proses ini sangat menyayat karena harus banyak menjalani oprasi kecil di tubuhnya tanpa bius total . 

Hari minggu 23 mei 2021 telah selesai menjalani oprasi hingga sekarang masih belum keluar dari ROI dan ICU . menurut dokter belum stabil anak memakai selang bantu nafas , perut kembung dan mencret tidak terhitung dalam sehari . 

Terapi sekarang kembali ke cuci darah lagi di ICU dan kembali ke ROI . 

Anak ini keadaan sadar tapi kedua tangan diikat supaya tidak mencabut kabel monitor di badan .

Tidak boleh dijenguk , yang diminta anaknya adalah air dan air walaupun setetes sejak sadar oprasi . Namun dokter melarang agar tidak batuk . Kami harus mengikuti dengan apa yang diperintahkan dokter demi kesembuhannya.

Tentang sembuh atau tidaknya, secara medis dokter menjawab semua orang dengan gagal ginjal tidak akan sembuh karena organ ginjal ini tidak akan regenerasi lagi. 

Hanya ada dua pilihan cuci darah seumur hidup atau transplantasi . 

Namun begitu haruskah kami mengalah dan tidak berobat? 

Kami hanya berusaha semampu saya hingga apa yg terjadi .

Untuk itu, sangat besar harapan mereka akan bantuan dan doa para donatur agar anak ibu Lisfadliyah bisa melanjutkan pengobatan hingga selesai. Tak hanya mendoakan dan berdonasi, saudara-saudara juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang turut menemani perjuangan mereka. Terima kasih banyak